Kenali Gejala Burnout pada Diri Sendiri dengan 5 Langkah Sederhana

Ilustrasi kelelahan yang terjadi pada seorang perempuan. (freepik.com).

PORTAL-SEHAT.COM- Healthies pernah nggak sih ngerasa capek banget, tapi bukan sekadar capek fisik? Bangun tidur rasanya udah lelah, kerjaan numpuk bikin pusing, dan bahkan hal-hal yang biasanya bikin happy jadi nggak menarik lagi.

Hati-hati, itu bisa jadi tanda-tanda burnout! Burnout bukan sekadar kelelahan biasa, tapi kondisi serius yang bisa berdampak ke kesehatan mental dan fisik kalau dibiarkan terus-menerus.

Nah, daripada dibiarkan makin parah, yuk kenali gejala burnout di diri sendiri dengan lima langkah sederhana ini!

Pahami Apa Itu Burnout dan Penyebabnya

Burnout itu kondisi stres berat akibat tekanan berkepanjangan, biasanya dari kerjaan atau tanggung jawab yang terlalu banyak.

Penyebabnya bisa dari tuntutan kerja yang nggak ada habisnya, ekspektasi tinggi dari diri sendiri atau lingkungan, sampai kurangnya waktu buat istirahat dan menikmati hidup.

Tanda-tanda paling umum dari burnout adalah merasa capek terus-menerus, baik fisik maupun mental, sulit fokus dan gampang lupa, kehilangan motivasi buat ngelakuin aktivitas yang biasanya disukai, sering sakit kepala atau masalah pencernaan akibat stres, dan merasa nggak berdaya dan kehilangan rasa percaya diri

Kalau beberapa gejala di atas mulai terasa, artinya alarm burnout mulai berbunyi!

Beri Ruang untuk Istirahat dan Me Time

Sering kali Healthies ngerasa bersalah kalau mau istirahat, takut dikira malas atau nggak produktif. Padahal, istirahat itu bagian penting dari produktivitas.

Coba atur waktu buat me time, misalnya jalan-jalan sebentar, dengerin musik favorit, atau sekadar rebahan sambil nonton serial kesayangan.

Jangan lupa juga buat tidur yang cukup. Kualitas tidur yang buruk bisa memperparah gejala burnout. Jadi, mulai biasakan tidur cukup minimal 7-8 jam per malam, ya.

Kelola Stres dengan Cara yang Positif

Burnout sering kali muncul karena stres yang nggak dikelola dengan baik. Coba deh temukan cara sehat buat mengelola stres, misalnya dengan olahraga ringan, meditasi, atau journaling.

Kadang, sekadar curhat ke teman atau nulis perasaan di jurnal bisa bantu banget buat mengurangi tekanan batin.

Selain itu, jangan ragu buat bilang “tidak” kalau memang merasa tugas atau tanggung jawab terlalu banyak. Belajar menetapkan batasan itu penting supaya nggak terus-terusan merasa terbebani.

Perhatikan Pola Makan dan Gaya Hidup Sehat

Siapa nih yang kalau stres langsung lari ke junk food atau kopi berlebihan?. Hati-hati, kebiasaan ini justru bisa memperburuk kondisi burnout.

Makanan yang sehat dan bergizi bisa bantu tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih jernih.

Coba perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin B, omega-3, dan antioksidan yang bagus buat kesehatan otak.

Jangan lupa juga buat cukup minum air putih biar tubuh tetap terhidrasi.

Cari Dukungan dan Jangan Ragu Minta Bantuan

Nggak ada yang bisa ngelawan burnout sendirian. Kalau mulai merasa overwhelmed, jangan ragu buat ngobrol sama teman, keluarga, atau bahkan profesional seperti psikolog.

Kadang, sekadar didengar bisa bikin beban terasa lebih ringan.

Ada juga komunitas atau support group yang bisa jadi tempat curhat dan berbagi pengalaman.

Ingat, meminta bantuan bukan tanda kelemahan, justru langkah bijak buat menjaga kesehatan mental.

Kesimpulan

Burnout itu nyata dan bisa dialami siapa saja. Tapi kabar baiknya, kondisi ini bisa diatasi kalau Healthies peka terhadap gejala dan segera mengambil tindakan.

Dengan memahami penyebabnya, memberikan waktu istirahat, mengelola stres, menjaga pola makan sehat, dan mencari dukungan, Healthies bisa kembali semangat dan produktif lagi!

Jadi, kalau mulai merasa lelah yang nggak wajar, jangan diabaikan ya. Yuk, sayangi diri sendiri dan cegah burnout sebelum terlambat. ***